Pemula Bisnis Kuliner Perhatikan 3 Kunci Sukses Ini Agar Tidak Cepat Bangkrut
Pelajari Trik Dan Tips ini Untuk Awal Usaha Kuliner
Kalau menurut kalian, bikin bisnis makanan itu cuma yang penting bikin yang enak, bisa jualan, terus sukses itu kesalahan terbesar yang kalian bisa bikin. Gue udah ngobrol sama puluhan ratusan pelaku industri kuliner, food & beverage (F&B). Mereka bilang, bikin makanan enak itu hal paling gampang step pertama dari bisnis F&B mereka kalau mau sukses.
Dan ini mungkin jadi bisa pelajaran buat kalian juga apalagi kalau kalian mau bikin bisnis makanan atau minuman. Karena sedikit background, bisnis makanan dan minuman itu gak bakal mati. Tapi kayak semua bisnis ada siklusnya.
Introduction, growth, maturity, decline. Banyak bisnis Kuliner bahkan gak sampe growth aja udah mati duluan. Dan gue gak mau kalian jadi salah satunya.
Gue bakal spill beberapa kuncinya yang gue pelajarin biar kalian bisa belajar juga.
Chapter 1
Dalam industri F&B banyak orang mikir, ya iyalah makanan minuman orang bakal tetep butuh kebutuhan primer. Tapi kalian gak tau seberapa gede growthnya di Indonesia. CAGR-nya sampai 10%.
Dan diakselerasi sama pandemi sama online delivery. Jadi kalau kalian liat, banyak banget startup F&B yang dapet pendanaan atau yang gede banget muncul pas pandemi. Contohnya punya temen gue, Menantea.
Nanti gue bakal bedah bisnisnya juga. Satu hal yang konsisten dari industri F&B, industri-nya menarik banget. Karena industri-nya menarik banget, kompetisi jadi banyak banget.
Yang dulunya Red Ocean, mungkin sekarang Bloody Red Ocean. Dan kalian harus tau tips-tips ini kalau kalian mau bersaing.
Chapter 2. Rasa harus enak dan konsisten.
Balik ke statement awal gue, bikin makanan enak atau minuman enak itu salah satu yang paling gampang di step satunya. Chef lulusan manapun bisa bikin makanan enak untuk customer-nya di saat itu juga. Tapi kalau disuruh punya 10 cabang untuk bikin rasanya enak dan konsisten, trust me, itu susah banget.
Temen gue sampe bilang operational nightmare. Juicenya, bahannya, sayur yang sama di supplier berbeda bisa beda rasa, ini salah satu challenge utama dari ngebangun bisnis F&B. Tanya aja, expert F&B dimanapun, pelaku bisnis makanan gede, mereka bakal konsisten bilang, yang susah itu konsistensi.
Dari bahan, proses, orangnya yang masak, takaran bumbunya, mesinnya, cuacanya, ngaruh loh, mesin penyimpanan. Newsflash, kalau misalnya bikin bisnis F&B, kalian tuh berurusan dengan banyak banget bahan-bahan organik. Atau namanya perishable goods.
Kalau jualan barang biasa, all shop, itu tuh gak perishable. Beli aksesoris bisa bertahan 1 tahun, gak perlu mikirin di kulkas atau bakalan basi. Makanan dari bahan dari supplier, pengiriman aja bisa basi.
Disimpen di gudang kita bisa basi. Salah estimasi harusnya kejualan 100, cuma 70, 30-nya basi. So, kita masuk ke chapter 2, challenge-nya dan tips juga.
Supply Chain Management. Yang mungkin sama pentingnya, atau mungkin poin 3 bakal lebih penting lagi nanti. Asal kalian tahu, 30% value dari raw materials, dari supplier ke gudang kalian, itu tuh berkurang nilainya.
Itu bahkan hilang. Itu sebelum nyampe ke tangan customer. Diitung gak di perhitungan modal kalian? Sesimpel, supplier jangan cuma 1. Harus berbeda efisien, dan survei ngebuktin 68% bisnis F&B, mereka setuju.
Supplier jangan 1. Itu baru bahan mentah datang ke gudang kalian. Challenge kedua yang paling berat dari Supply Chain Management adalah Inventory Management. Inventory atau barang yang ada di gudang kalian, bahkan sebelum barangnya dimasak, itu sering ada masalah.
Top isunya, 46% warehouse atau gudang yang ada masalah, itu tuh human error. Salah catet lah, salah tahu tanggal masuknya kapan, ini kadar luar biasa kapan. Makanya Inventory Management tuh penting banget.
Nih kebayang kan, kita bahas bisnis F&B, tapi kenapa gak bahas makanan yang enaknya? Karena ini yang susah. Bikin 1 cabang tuh gampang. Soalnya gue juga diceritain, menanti bisnisnya Jerome sama Jehian, bukan cuma bikin 1 cup enak doang.
Bikin 1 cup sama konsisten di berapa ratus cabang, melalui mesin, bahan makanan, dan lain-lain. Cara mereka trackingnya, mereka pakai Gobis. Gue harus akuin sih, soalnya Gobis ini, kan anak usahanya Gojek, dia tuh super app, buat bantu kalian ngebangun usaha.
Mixue pun pakai mereka, beberapa cabang. Kopi Kenangan pakai, Menantea, Janji Jiwa juga pakai. Kalau enggak bisa ambur adul, mereka catat manual.
Ini bahkan sebelum poin ketiga yang gue bakal bahas ya. Kalian harus jalan pinter jualan, untuk bisnis kuliner kalian. Karena Gobis tuh bisa nge-handle seluruh operasional bisnis kalian.
Kalau buat kuliner, ini lengkap banget. Karena di ekosistem Gojek, banyak fitur integrated yang bahkan, kalian bisa pakai di luar inventory management. GoFood, GoPay, GoKasir, GoModal untuk financing kalian.
Integrated tuh maksudnya kayak gini, ada yang pesan GoFood, kalian butuh pencatatan, butuh tulis order ready deliver, itu semua di satu aplikasi. Dan buat ngebayaran juga sama, langsung ke update. Fitur GoKasirnya, nyatet transaksi, penjualan, sampai nanti bikin laporan atau ringkasan seluruh bisnis F&B kalian.
Jadi anything manual, harus GoDigital sekarang, karena itu memudahkan hidup kalian. Fokus ke challenge yang lebih susah, mungkin di poin tiga nanti. Di apps-nya kalian juga bisa ada roles management, jadi nggak sembarang orang bisa lihat semua data kalian.
Dashboard-nya bisa ngatur operasional, menu, auto-stock menu, dan langsung bisa pasang ads buat promosi bahkan. Fun fact, dalam tiga tahun biasanya 82% UMKM itu tutup, karena modal habis. 46%-nya kurang mengelola manajemen finansialnya.
Nah makanya di GoBis ini bisa track semuanya, bahkan finance-nya juga. Transaksi penjualan, pengeluaran, dan bantu recap full report. Belum lagi komunitasnya kayak partner GoFood.
Menurut gue ini worth it banget, kalian coba aja GoBis, sebagai jalan pinter bangun usaha kuliner kalian. Menurut gue itu udah ngecover inventory management, nah poin ketiga ini yang paling susah. Yang ketiga, SOP.
Ini memang campuran poin satu, poin kedua, SOP atau Standard Operating Procedure. Kalo contohnya kalian ke Starbucks, dia nuang susu sampe harus pake timbangan, tes-tes terus sampe sama. Poin satu, kita tau konsisten itu penting.
Poin dua, operational, inventory management, supply chain harus rapi. Poin tiga, yang bikin semua bisnis susah banget buat dijalanin itu kenapa? Mesin jarang membuat kesalahan. Orang rentan banget membuat kesalahan.
SOP, atau kayak aturan mutlak yang harus diikutin sama tukang masaknya, sama orang packaging, orang yang ngerapi-rapiin, belakang kasir. Kalo di tahap kalian mau sukses, scaling ke cabang 10 sampe 20 lebih, sampe ratusan bahkan. SOP ini bahkan ada divisi khusus dari perusahaan-perusahaan F&B besar, sampe mereka bisa QC, quality check, area managernya di-check lagi, sampe percabangnya dicheck lagi, dan mungkin ini ngasih perspektif berbeda ke kalian soal bisnis makanan.
Dan salah satu challenge paling gedenya kalo mau masuk ke bisnis makanan is not atau bukan makannya enak doang, tapi enak dan konsisten di seluruh cabang Indonesia. Dan itu challenge paling gedenya. Kalian masak sendiri, satu cabang, good.
Rekrut chef, cabang kedua, good, bisa. Mahalan nih, harus bayar tukang masak, cabang ketiga sama nggak? Cabang keempat gimana? Cabang kelima gimana? Belum lagi kalo cabang keempat sama kelima di Kalimantan Timur, sedangkan di Jakarta Barat. Suppliernya gimana? Musiman sayurnya, buahnya disana gimana? Prediksi penjualan di cabang itu biar bisa stock inventory yang tepat, itu berapa? Kebayang kan sebenernya ribetnya F&B tuh apa? Tapi ya, ini salah satu challenge-nya kalo kalian mau masuk ke market yang menarik banget, yang naik secara CAGR 10%.
Honestly, even dari segi SOP, ada beberapa fiturnya bisa di cover sama GoBis, kalian juga bisa coba. Kalian kalo nonton video ini, makin tertarik bikin F&B atau makin takut? Apakah oke dengan satu cabang aja yang kalian bisa kontrol, apa nanti bakal pusing ke beberapa tempat yang lain? Tapi ya, tujuannya channel ini biar kalian bisa belajar bisnis bukan dari enaknya doang, tapi dari jeleknya juga. Susah bos bikin bisnis.
Dari YT Raymond Chin
Belum ada Komentar untuk "Pemula Bisnis Kuliner Perhatikan 3 Kunci Sukses Ini Agar Tidak Cepat Bangkrut"
Posting Komentar