Jangan Takut Mulai Usaha, Kuasai Trik Marketing Ini Kalau Mau Sukses - Mangkane

Jangan Takut Mulai Usaha, Kuasai Trik Marketing Ini Kalau Mau Sukses



MARKETING FUNNEL

Seluruh marketer di dunia, kalau misalnya mau naik level, harus tau yang namanya marketing funnel. Kalau kalian ngerti step by step ini, harusnya marketing strategi kalian, mau jualan apapun itu, pasti bisa lebih bagus.

Kita patahin mitosnya dulu ya. Banyak orang mikir jualan atau marketing, itu sekedar gue punya produk, produk gue harus digemborin dimana-mana, berharap ada yang beli. Tapi kenyataannya coba kalian posisiin diri sebagai customer.

Misalnya ada brand baru muncul di market sana, kalian ketemu ads-nya, ini apaan sih brand baru? Mungkin nggak, langsung beli saat itu juga. Jarang banget kejadiannya kayak gitu. Kecuali emang sesuai dan pas apa yang kalian cari.

Marketing funnel itu ngebantu kita untuk ngertiin journey step by step customer. Kalau misalnya ketemu brand kalian, sampai mereka beli produknya dan beli berkali-kali, itu nggak satu step doang, ada lima lebih tepatnya. Awareness, consideration, conversion, loyalty, dan advocacy.

Gue bakal jelasin satu-satu. 

Pertama, kalau kalian bisnis baru mulai, kalian fokus di Awareness

Bikin customer kalian tahu. Tahu tentang brandnya, tahu tentang produknya. Jangan langsung disodorin untuk, nih beli gitu misalnya, langsung kasih diskon.

Itu salah besar. Step pertama yang kebanyakan brand lakuin, adalah kenalan diri dulu. Sama kayak kalau pacaran, kalian nggak langsung, lu mau pacaran sama gue nggak? Itu conversion.

Awareness, eh gue dari background kayak gini, pekerjaan gue begini, bikin customer lebih kenal dengan kalian. Nah, awareness funnel, kalau di corong ini, itu corong paling besar. Apapun yang kalian lakuin di awareness, itu yang biasanya, kesebar di channel paling luas.

Misalnya Instagram, Ads, bisa langsung 100 ribu orang reachnya. Tapi lu tahu, orang nggak bakal beli. Sekedar lu mau kasih tahu, brand ini ada.

Again, kita posisiin sebagai customer, tiba-tiba lagi scrolling Instagram, terus lihat, oh ini ada brand skincare baru nih. Ternyata dia pemain baru. Dia lebih fokus ke all in one, tapi nggak ribet.

Yaudah, dia lihat. Oke, udah ada di kepalanya gitu. Dan kebanyakan biasanya langsung skip, lanjut, scrolling lagi.

Nah, awareness itu, kita harus berkali-kali, ceritain ke mereka kita itu apa. Kenalan dulu lah.

Kedua, Consideration.

Di tahap ini tuh, customer udah mulai mikir, beli nggak ya? Ini cocok nggak ya buat gue? Kalau misalnya analoginya tadi kayak, bagi-bagi flyer, atau pake toa di pinggir jalan, hai, kita adalah brand skincare baru, gitu misalnya. Consideration itu, pas mereka udah mulai tertarik, mereka lihat Instagram page kalian, mereka lihat website kalian, mereka mulai baca-baca, lihat fiturnya, lihat harganya. Nah, di sini, kalian lebih fokus ke, apa manfaat yang kalian bisa kasih ke mereka.

Sesuai nggak dengan pain points, apa yang customer lagi cari. Consideration, kalau dicorongnya, itu lebih kecil dari awareness. Karena realisis aja, dari 100 orang yang kalian kasih liatin, brandnya, mungkin 60 yang cocok, 60 yang baca-baca lagi lebih detail.

Dan dua ini, nggak boleh disamain strateginya. Sesimpel misalnya, awareness tuh Instagram page kalian, kasih value terus, bikin konten-konten bermanfaat. Consideration tuh, mereka ke website, atau ke e-commerce kalian, mulai lihat produknya ada apa, harganya cocok sama gue atau nggak.

Ketiga, Conversion, 

Yaitu orang beli. Nah, conversion ini bisa banyak caranya. Sesimpel kalau mereka lihat dari e-commerce, mereka tinggal masukin keranjang, untuk senggol lagi biar mereka makin mau beli, oh ada promonya.

Atau sekarang yang lagi rame, itu kalau misalnya orang masukin ke WhatsApp. Misalnya kalian ketemu ads, dia udah lihat dua kali, kalian retargeting. Orang yang lihat udah dua kali, kalian kasih ads yang berbeda, yaitu ads produknya.

Dia udah tertarik, dia pencet button itu, bukannya ke website, tapi dia langsung ke CS. Ini gue sendiri udah coba, pakai WhatsApp Business. Jadi hacker sebelumnya, orang ke website, suruh mereka mikir sendiri, lihat informasinya cocok nggak buat lo.

Tapi kalau lewat CS, WhatsApp Business, kita bisa tahu, customer-nya nanya apa? Apa sih yang sebenarnya bikin mereka ragu untuk beli? Dan menurut survei, bisnis kalian bisa naik sampai 68% penjualannya. Conversion-nya naik 40%. Sebenarnya buat semua bisnis, mau service atau goods, gue saranin banget kalian coba pakai CS.

Itu bisa ningkatin conversion rate kalian banget. Jadi kalau misalnya kalian ads dari Facebook misalnya, meta ads ini, kalian bisa pilih untuk CTA-nya langsung ke WhatsApp Business. Orang yang lihat ads, atau hasil retargeting, kalau pencet, langsung chat ke CS kalian.

Tinggal pilih campaign objektifnya, Engagement. Jangan lupa konekin WhatsApp Business ke Facebook page. Atau kalau nggak ada pilihan Engagement, kalian bisa pilih Get More WhatsApp Message.

Nah, di sana kalian bisa edit greetings buat customer. Jadi kalau nanya, bisa kirim mesej otomatis dan bisa nulis sendiri mesejnya apa. Kalau mau bikin ada pilihan pertanyaan, bisa juga.

Jadi kalau mereka bingung mau nanya apa, udah disiapin beberapa. So, tinggal make sure CS kalian tuh standby di HP dan tungguin reply dari customer. Terus sisanya kalian tinggal lanjutin doang.

Itu simpel banget. Kalau kalian mau belajar lebih lanjut, kalian link-nya ada di description. Nah, tapi yang disayangin banget, orang habis conversion, beres.

Oke, udah beli, gue udah happy. Itu nggak cukup, customer yang udah beli, kalian mau mereka beli lagi, beli lagi, beli lagi.

Dan itu di fase keempat Loyalty

Di sini ada istilah yang namanya CRM, atau Customer Relationship Management. Kalau misalnya mereka udah beli, mereka udah ngerasa produk yang bermanfaat, kalian harus reach out lagi.

Mungkin ada ads yang berbeda, mungkin kalian bisa email karena udah punya database mereka. Bangun relasi dengan customer, biar mereka tuh tetap inget terus brand-nya. Jangan habis beli, yaudah dilupain.

Kebanyakan business tuh udah happy banget kalau customer-nya tuh loyal. Setiap bulan beli, setiap tahun beli berapa kali, setiap minggu bahkan beli, kalau kalian langganan di online order. Tapi gue saranin, kalian fokus ke yang satu lagi, yaitu advocacy.

Kelima, Advocacy

Kalian bakal nge-marketing gratis dan business bakal grow kenceng banget. Advocacy artinya kalau customer beli produk dari kalian, customer itu sendiri yang bakal saranin ke temennya untuk beli produk kalian. Dan ini memang effortnya lebih gede di CRM dibanding just pure marketing.

Gimana cara kalian bisa kasih service yang wow banget untuk customer, produknya bermanfaat, sampai mereka sendiri yang gak perlu kita suruh rekomendasi ke temen. Tapi kadang ada beberapa hal yang kita bisa lakuin yaitu pake skema referral, skema member get member, skema beli berdua dapet diskon, dan kalau misalnya kalian bener-bener ngerti secara end-to-end, bukan cuma mindset gue punya produk yang penting dimana-mana terus bisa jualan. Trust me, kalian tuh lebih jago daripada 80% atau 90% entrepreneur lain.

Ini teori simple banget. Hopefully kalian bisa belajar sesuatu, kalian kebayang study case-nya kira-kira kayak gimana.

Dari YT Raymond Chin

Belum ada Komentar untuk "Jangan Takut Mulai Usaha, Kuasai Trik Marketing Ini Kalau Mau Sukses"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel